Beberapa Mahkluk Misterius Dan Belum Terpecahkan Hingga Kini

Written on 01.58 by Ali Asidqi 's Blog


Beberapa Mahkluk Misterius Dan Belum Terpecahkan Hingga Kini


Tsuchinoko , makhluk misterius dari Jepang





    Tsuchinoko adalah hewan yang dilaporkan berada di Jepang tapi belum pernah bisa dibuktikan . Bentuknya seperti ular namun memiliki perut besar yang mirip dengan botol dengan ekor yang kecil mirip dengan ekor yang dimiliki seekor tikus.

    Hewan ini dilaporkan pernah dilihat saksi mata di berbagai tempat di Jepang, kecuali di Hokkaido dan Kepulauan Ryukyu. Hingga kini, tsuchinoko belum pernah berhasil ditangkap orang karena saksi mata menjadi takut, atau hewan ini lebih dulu melarikan diri.

    Nama "Tsuchinoko" berasal dari nama lokal untuk "hewan" menurut penduduk daerah Kansai (Kyoto, Mie, Nara, dan Shikoku). Di daerah Kanto, penduduk menyebutnya sebagai Bachihebi.
Beberapa pemerintah daerah di Jepang menawarkan hadiah uang dalam jumlah yang sangat besar bagi orang yang berhasil menangkap tsuchinoko. Hadiah uang sebesar 100 juta yen atau sekitar 20 milyar rupiah juga pernah ditawarkan oleh Prefektur Niigata.

Trunko sang makhluk misterius




    Pada tanggal 1 November, 1922. Pengunjung pantai Margate melihat suatu kejadian yang Luar biasa. Mereka melihat dua paus pembunuh sedang bertarung dengan makhluk yang sangat aneh. Pertarungan ini berlangsung selama 3 jam. makhluk misterius itu menggunakan ekornya dan juga dikatakan bahwa ia mengangkat tubuhnya setinggi 20 kaki.

    Salah satu saksi mata , Hugh Ballance mengatakan bahwa makhluk itu mirip seperti “Beruang Kutub Raksasa” . setelah tiga jam , Pertarungan itu berakhir dengan matinya tiga raksasa itu.
Beberapa jam kemudian, bangkai makhluk aneh itu terdampar di Pantai Margate. Semua orang kaget dengan bangkai raksasa yang aneh. tubuh makhluk itu Berbulu putih seperti salju, memiliki belalai seperti gajah, dan memiliki ekor seperti Lobster.

    Panjangnya sekitar 47 kaki(14 meter) lebar 10 kaki (3 meter) dan tinggi 5 kaki( 1.5 meter) panjang belalainya 5 kaki (1.5meter), diameter belalainya 36 cm. ekornya sepanjang 10 kaki (3 meter) dan panjang bulunya 20 cm.

    Karena ciri-ciri ini, makhluk itu dinamakan “Trunko”. Anehnya, tidak ada ilmuwan yang datang untuk memeriksa bangkai makhluk itu. Sayangnya setelah 10 hari , ombak membawa bangkai makhluk itu, setelah itu dia tidak pernah terlihat lagi.

    Beberapa teori mengatakan bahwa Trunko adalah jenis baru dari gajah laut. Teori lain mengatakan trunko adalah bangkai Paus, Hiu basking, atau seekor Hiu paus. Teori yang lainya lagi adalah hewan ini hampir sama dengan Globster.

    Globster adalah materi organik yang ada di seluruh dunia. ciri yang sama adalah warnanya yang putih. Juga lobster yang disebut “Tasmanian Globster” yang tubuhnya ditutupi bulu seperti wol. Selain itu, ukuran bangkai makhluk ini juga mirip dengan ukuran bangkai paus.

    Paus Humpback dan Paus Bryde panjangnya bisa mencapai 50 kaki. Juga Paus Sei dan Paus Right yang panjangnya bisa mencapai 55 kaki. Semua spesies ini bisa ditemukan di Afrika Selatan, dengan ini ada kemungkinan Trunko tidak lebih dari bangkai Paus, yang jika membusuk akan menghilangkan warna tubuh dan bulu putih akan menutupi tubuh itu.

    Tentang Belalainya juga bisa dijelaskan dengan pembusukan. pada saat membusuk, ada jaringan yang terlihat seperti tabung dan diidentifikasi sebagai belalai gajah.

    Ekor hewan yang sangat mirip dengan Lobster atau udang ini juga bisa merupakan proses pembusukan, seperti semua mamalia, Paus memiliki tulang belakang dekat ekor dan jika bagian itu membusuk, daging yang melapisinya akan terbuka dan terlihat seperti ekor lobster yang becangkang.

Agogwe , makhluk misterius dari Afrika Timur




    Agogwe adalah makhluk berbulu dengan postur tubuh yang kecil , makhluk ini sering ditemui di Afrika Timur. Agogwe berjalan dengan dua kaki dan memiliki bulu berwarna kemerahan.
Agogwe adalah makhluk seperti manusia dan berukuran sangat kecil. Bagi orang Sumatra, Agogwe dikenal dengan nama Orang Pendek. Pengamatan Agogwe yang pertama tercatat pada tahun 1900 oleh seorang pria bernama Kapten William Hitchens.
 
    Namun Hitchens tidak melaporkan penampakan sampai 1937. Dia menggambarkan makhluk ia melihat untuk menjadi seperti laki-laki dengan tinggi 4 kaki tetapi berambut cokelat kemerahan. Dia diberitahu oleh seorang pemburu asli yang berangkat bersamanya bahwa apa yang mereka lihat adalah makhluk yang dikenal sebagai Agogwe dan penampakan makhluk seperti itu jarang terjadi.

    Kapten Hitchens dikritik karena penampakan tersebut dan dianggap hanya berbohong .
Ada beberapa teori seputar keberadaan Agogwe. Dikatakan bahwa makhluk berambut merah ini mungkin merupakan makhluk hidup spesies dari gracile australopithecine yang dikenal sebagai primata bipedal yang tinggal di Afrika Utara dan Timur sekitar 3.9 juta tahun yang lalu.
Tidak ada penampakan saat ini di Agogwe. berita terbaru mengenainya adalah salah satu dari kolektor hewan , Charles Cordier pada akhir 1950-an dan awal 1960-an. Cordier telah mengikuti jejak kaki dari Agogwe.
 
    Dia mencatat bahwa Agogwe telah terjerat dalam perangkapnya , tetapi berhasil melarikan diri sebelum salah satu anggota timnya bisa mencapainya.
Belum ada penampakan apapun lagi setelah penampakan oleh Cordier, tetapi itu tidak berarti bahwa Agogwe hanya kebetulan.

Yeti , mahkluk penjaga pegunungan Himalaya




    Berbicara soal pegunungan Himalaya, maka kita tak bisa lepas dari sosok makhluk misterius bernama Yeti. Meski keberadaannya masih diragukan, namun penduduk desa di Himalaya dan para pemburu di sana percaya Yeti adalah penghuni di pegunungan Hilamaya.

    Yeti atau manusia salju yang menakutkan adalah sejenis primata besar yang menyerupai manusia yang menghuni wilayah pegunungan Himalaya di Nepal dan Tibet. Nama Yeti dan Meh-Teh umumnya digunakan secara luas oleh masyarakat di wilayah tersebut, dan dianggap sebagai kisah sejarah dan mitos yang masih misterius. Orang-orang Nepal juga menyebutnya “Bonmanche” yang berarti “manusia liar” atau “Kanchanjunga rachyyas” yang berarti “Iblis Kanchanjunga.”

    Tahun 1832, makhluk misterius ini pertama kali mencuat ke dunia. Ketika itu perwakilan Inggris yang berada di Nepal bernama B.H. Hodgson mengaku pernah bertemu makhluk dengan ciri-ciri fisik berbulu hitam tidak berekor dan berjalan tegak.

    Ratusan tahun berselang pada 1951, pendaki Inggris bernama Eric Shipton bahkan mensiarkan foto-foto jejak kaki Yeti. Jejak kaki itu panjangnya 13 inci dengan lebar 8 inci. Mulai itulah nama Yeti mulai terkenal di dunia.

    Penduduk desa di Himalaya dan para pemburu setempat menyebutkan kalau mahluk itu pandai menyembunyikan diri, hal itu karena habitatnya terletak jauh dari jalur manusia.
Para pemburu di Himalaya mengatakan bahwa Yeti bukan manusia, dan mereka juga tidak tinggal di zona bersalju. Tempat tinggalnya adalah hutan Himalaya yang paling tinggi, dalam kelebatan yang nyaris tak tertembus. Di sana mahluk ini terkenal bergerak menggunakan keempat anggota badan atau berayun dan pohon ke pohon.

    Kalau mahluk ini berkelana ke zona bersalju, tempat pendaki gunung mungkin melihatnya atau melihat jejak kakinya, mahluk ini berjalan tegak dengan gaya yang canggung. Sherpa, penduduk asli di Nepal menduga bahwa alasan mahluk ini melintasi ladang bersalju adalah mencari lumut yang mengandung garam yang tumbuh di batu moraine. Ilmuan Inggris, Ivan Sanderson mengatakan bahwa mahluk itu bukan mencari lumut melainkan lumut kerak, yang kaya dalam gizi.

    Akhir tahun 2007 lalu, sekelompok penjelajah, mengatakan telah menemukan bukti baru mengenai keberadaan mahluk Yeti di Himalaya Nepal, sehingga timbul kehebohan baru di antara mereka yang percaya bahwa mahluk salju itu benar-benar ada.




    Para penjelajah dari serial “Destination Truth”, mengatakan mereka menemukan tapak-tapak kaki Yeti ketika mencoba mengungkap misteri itu untuk film dokumenter televisi. “Kami membawa tapak-tapak kaki ini ke Amerika Serikat untuk dianalisa lebih lanjut,” kata Josh Gates, pembawa acara serial tersebut kepada Deutsche Presse-Agentur di Kathmandu.

    Salah satu tapak yang diperlihatkan Gates terdiri dari satu kaki utuh yang besarnya hampir dua kali ukuran tapak kaki manusia. Para penjelajah itu mengatakan mahluk tersebut tingginya bisa sampai 2,4 meter.

    Menurut Gates, tapak kaki itu ditemukan di suatu daerah terpencil yang tidak ditinggali manusia yang jaraknya tiga hari berjalan kaki dari Lukla, daerah yang jauhnya sekitar 250 kilometer arah barat laut dari ibu kota Nepal, Kathmandu. Banyak orang Nepal Himalaya dan Tibet percaya bahwa makhluk itu ada, meskipun bukti pastinya masih belum terungkap.

    Bukti-bukti yang pernah diajukan seperti tengkorak dan pecahan tulang sudah ditolak para ahli yang menyebut tulang itu adalah tulang hewan. “Ada banyak orang yang Himalaya yang punya pengalaman sejati, dan saya tidak tahu bagaimana caranya agar kami bisa memasukkan semua saksi mata,” kata Gates.

    Bagi Gates dan timnya, penemuan itu merupakan suatu yang tidak terduga, setelah mereka berkeliling ke puluhan negara demi mencari mahluk-mahluk sejenis Yeti. “Berbicara dengan penduduk setempat tentang penampakan yang mereka lihat dan menemukan sepotong bukti, meskipun bukan bukti nyata yang menyakinkan, adalah hal yang menggairahkan,” kata Gates.


Chupacabra , sang makhluk misterius (juga)




    Chupacabra atau yang biasa juga disebut El Chupacabara merupakan sebutan bagi Mutant/Monster misterius yang beberapa tahun belakangan ini menjadi teror bagi warga di Benua Amerika,terutama Amerika Tengah dan Amerika Latin.

    Kata Chupacabra sendiri berasal dari bahasa Spanyol yang mempunyai arti “Pemangsa/penghisap Darah Kambing”,karena sejak kemunculannya di berapa dekade ahir-ahir ini,makluk misterius yang mempunyai kebiasaan menyerang kemudian menghisap darah hewan ternak,terutama kambing .

    Salah satu saksi mata asal Puerto Rico menceritakan pengalamannya bertemu dengan mutant tersebut pada awal tahun 90-an . Beliau menuturkan bahwa ia telah melihat makluk aneh,mirip seekor anjing,namun berjalan dengan dua kaki saja,dan memiliki jajaran tulang belakang membentang dari leher ke pangkal ekor,yang pada saat itu sedang memangsa salah satu ternaknya.



    Setelah dipergoki , Mutant misterius itu kemudian kabur dengan gaya berlari mirip dengan seekor Tyranosaurus Rex/T-Rex. Legenda Chupacabra sendiri sudah mulai banyak diperbincangkan kira-kira pada tahun 1987, surat kabar harian Puerto Rico , El Vocero dan El Nuevo , melaporkan mengenai seringnya terjadi pembunuhan hewan-hewan ternak seperti Ayam, Kuda,Sapi Perahan dan Kambing di beberapa wilayah Negara tersebut .

    Pertama kali, dugaan pembunuhan terhadap hewan-hewan ternak tersebut dilakukan oleh beberapa oknum yang menganut aliran hitam. Namun lambat laun dugaan ini hilang,dan ahirnya pembunuhan terhadap hewan ternak hampir menjalar di seluruh wilayah Negara Puerto Rico,sehingga banyak peternakan kehilangan kehidupan hewani-nya.

    Setelah terjadi di Puerto Rico , Kejadian sama juga muncul di Negara-Negara Amerika Latin dan Amerika Tengah lainnya seperti Republik Dominika , Argentina , Bolivua , Chilie , Kolombia , Chilie , Honduras , El Salvado , Panama , Peru , Brazil , USA , dan Meksiko.

    Pada Juli 2004 , seorang peternak dekat San Antonio,telah membunuh makluk menyerupai anjing namun tidak berbulu yang telah membunuh beberapa ekor ternaknya.
Banyak yang beranggapan mutant misterius yang berhasil dibunuh oleh peternak tersebut merupakan seekor Elmendorf Creature.Pada bulan Oktober 2004 , makluk menyerupai Elmendorf Creature terlihat kembali di wilayah peternakan San Antonio.

    Kisah Lainnya juga dituturkan oleh peternak di wilayah Coleman,Texas yang bernama Leggie Lagow. Pada pertengahan tahun 2005,dia berhasil mengangkap seekor binatang aneh yang belum pernah ia kenal sebelumnya.

    Menurut penuturannya dia curiga mengenai kematian sejumlah ayam dan kalkun peliharannya yang belakangan sering terjadi di peternakannya.

    Pada Bulan April tahun 2006 , MosNews melaporkan bahwa Chupacabra terlihat untuk pertama kalinya di Rusia. Laporannya dimulai dari wilayah Rusia tengah pada tahun 2005 , diceritakan oleh saksi mata , seekor makluk aneh telah membunuh tiga puluh ekor kalkun dalam waktu semalam dan menghisap darahnya.

    Laporan selanjutnya dari sebuah desa di Neigboring Rusia, diberitakan 30 ekor domba dibunuh secara misterius dengan ciri indung telur teburai keluar dan darah di bagian dalam hewan-hewan tersebut telah kering seperti habis terhisap.

    Sejauh ini sudah banyak bukti mengenai keberadaan makluk ini , baik berupa bangkai/ maupun kesaksian - kesaksian yang dituturkan oleh para warga.Beberapa penemuan bangkai/perburuan yang dilakukan warga terhadap hewan misterius tersebut pun diserahkan kepada ahli kedokteran hewan untuk diteliti lebih lanjut.

    Banyak pula orang Puerto Rico beranggapan Bahwa Chupacabra merupakan makluk dari hasil rekayasa genetika dari suatu lembaga penelitian Amerika Serikat , yang kabur dari laboratorium di El Yunque , sebuah laboratorium di Timur Puerto Rico yang telah rusak diporak porandakan oleh terjangan angin topan di awal tahun 90-an

    Tak sedikit pula orang-orang yang menganggap Chupacabra ada hubungan erat dengan Makluk Asing ( alien )



If you enjoyed this post Subscribe to our feed

1 Comment

  1. BELAJAR BAHASA |

    memang banyak mahluk aneh yang belum diketahui

     

Posting Komentar

Mohon komentarnya disini aja!

Get widget
Powered By Blogger